Rabu, 19 Juni 2013

Lisan Partisan


Apa kiranya yang menguap
Dari mulut tuan,
Selain gombal usang
Ihwal perubahan dan kemakmuran
(menari di awang-awang)

Atau mungkin sajian
Konflik seratus babak
Lakon mulut rampus sesama partisan


Senin, 18 Maret 2013

Gempita Kuasa

Layar kaca riuh
Akan segala macam perdebatan
Tentang siapa benar, siapa salah
Propaganda tersembunyi di sela
Tawa dan komentar yang membusungkan dada sendiri

Merdeka atau mati?
Sekarat!
Nyaris tercekik tangan sendiri


Minggu, 24 Februari 2013

Sajak di Keheningan

Terpentalkah aku, Tuhan?
Dalam dunia yang aku sendiri tak kenali

Tersesatkah aku,
Mengeragap dalam wadah yang asing
Jatuh ditelan kegugupan sendiri menghadapi imajinasi ini?

Salahkah aku,
Bila tak kutelan segala bisa di sebentuk cawan
Ketika dia memintaku bersulang merayakan malam?

Beri aku airmata,
Kerontang sudah penglihatanku akan gemerlap dunia

Sabtu, 12 Januari 2013

Eksistensi: Tak Sekedar Intensitas dan Dinamika

Pementasan Drama “Cinta yang Membunuh”
Oleh: Yosi Abdian Tindaon


Kiranya minat penonton akan lakon berbau komedi memang tengah meningkat tajam belakangan ini. Terlebih bagi kaum muda yang cenderung kurang menyukai hal-hal dengan keseriusan berlebih. Hal ini juga yang mungkin menjadi salah satu alasan Kelompok Seni Rumah Kata mementaskan sebuah lakon komedi musikal yang berjudul “Cinta yang Membunuh”. 

Lakon“Cinta yang Membunuh” pada Sabtu  22 Desember 2012 di Gedung Utama TBSU Medan. 

Berlangsung pada Sabtu, 22 Desember 2012 di Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Jalan Perintis Kemerdekaan No.33 Medan pada pukul 20.00 WIB, pementasan kali ini berlangsung atas kerja sama antara Rumah Kata dengan Maimmoen Stage. Pementasan dengan naskah karya Idris Siregar dan disutradai oleh Dendy Risnandar ini menampilkan wajah-wajah baru pelakon muda seperti Yasholta Purba, Feri Sahdan, T. Mirza D, M. Maskur, Agus Budianto, Rahayu, Syafrizal Efendi , M. Imam Fadi, Alinuddin Siregar dan lain-lain. Jalannya cerita juga diisi beberapa lagu ciptaan Idris Siregar yang dibawakan dengan apik oleh Hartika Sri utami Saragih. 

“Cinta yang Membunuh” bercerita tentang kehidupan anak muda pada umumnya dan tentu tidak jauh dari perihal asmara. Amelia –yang diperankan oleh Yasholta Purba–­­ dan Ganesh –yang diperankan oleh Feri Sahdan– menjalin kasih dalam waktu yang telah cukup lama. Hubungan mereka mulai menemui perubahan yang drastis ketika suatu waktu Amelia harus pulang ke rumah untuk menjenguk ibunya yang tengah sakit parah. 

Tak dinyana, Amelia kemudian jatuh hati pada seorang lelaki bernama Joni –yang diperankan oleh T Mirza D–. Pasalnya Amelia begitu simpatik pada Joni yang berbaik hati membantu dia dan ibunya melunasi hutang mereka yang membengkak pada rentenir. Demikian juga Ganesh yang mulai kesal dan bingung akan perubahan Amelia, mulai berkenalan dan menjalin kedekatan dengan gadis lain.