Senin, 30 April 2012

Mencatat Derai Angin

Biar hanya aku yang menafsir sedalam apa luka menjalar, dan garam menyihirnya kian nanar

Seribu filsuf akan membuatmu bijak
Sejuta pujangga menangkap mozaik remah kata
Meracik nestapa
Menukar luka jadi hujan mimpi dan harap dalam ucap
Selaksa noktah mengendap di hati,
Bilakah jadi susunan larik memukau telinga yang mengirimkan teriakan pada mega? 

Tapi siapa diantara keduanya
Yang akan menerjemahkan duka dalam tawa yang membahana? 
Mengemasnya dengan kelakar? 
Menyibak satu singkap,
Seseorang memilih merayakan tangis dengan tawa renyah

Agaknya detik terlalu cepat untuk kita sekedar menghitung rasa takut dan gamang
Dan mesti terus membaca arah hidup bak sungai yang enggan dibendung, mencari muaranya
Kemudian jauh ke laut bebas
Kiranya kan kau pahami arti hidup setulus kau melepas canda

- Kawan adalah mereka yang kerap mengenalkanmu semacam cara yang membuat darahmu menggelegak,  hatimu kian mantap: sebuah semangat
Kawan yang baik juga akan mengajarimu cara terbaik melazadfkan elegi sebagai tawa

How the winds are laughing
They laugh with all their might
Laugh and laugh the whole day through
And half the summer's night… (Joan Baez - Donna Donna) 

4 komentar:

  1. Dhanie_Ardhan_Pospos30 April 2012 pukul 08.33

    Keren..
    Maju terus..
    Buat karya terbaikmu...
    Dan rubah dunia melalui tulisan tangan2 berlianmu..
    :)

    BalasHapus
  2. wew, thanks..
    bener2 bikin saya semangat lagi
    90% bener teorinya kok

    dan 10% sisanya adalah mereka tak sengaja melemparkan canda yang menusuk dada, hingga kau kehabisan kata

    and then I recommend you to imagine a T-Rex once again
    :D

    BalasHapus
  3. Whahaha
    You're welcome Mr. Pinka
    So...
    I hope you to imagine a T-rex too :D

    BalasHapus