Minggu, 26 Juni 2011

Terus mencari meski esok mentari pergi, Sudut tepi menjelang abadi itu cuma mimpi

Maaf karena aku bukanlah filsuf yang kata-katanya senantiasa bijaksana

Maaf untuk tidak menjadi malaikat yang menyampaikan pesan-pesan indah
Sedang aku, sarkasme nyata

Maaf juga, jika puisiku kehilangan puitisnya
Cerminan diri dengan ego yang begitu tinggi
Dan belum lagi bisa memanusiakan manusia dengan barisan kata

Kontemplasiku memang seputar rasa sakit dan pedar duka
Tapi aku bukanlah
Seniman kata yang sakit jiwa

Kucipta puisi berakar pisau
Jangan kau eja bila tak mau luka

Baiklah
Itu saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar