Minggu, 13 Februari 2011

Sepi itu antara mati dan tidak mati. Hidup!


Apa yang membuatku diam?
Tentu saja karena merasa tak perlu kita bicara

Apa yang membuatku menjauh, justru ketika orang-orang mendekat?
Karena mereka buta, tak akan menerima ada adanya
Yang tertangkap mata hanyalah indah
Seolah sempurna
Yang sebenarnya adalah bongkahan rapuh yang menunggu luruh

Aku benci penolakan
Baiknya aku yang melakukan
Daripada ditinggalkan?
Melukai lebih baik ketimbang terluka
Maaf saja, seluruh tubuh penuh gores berdarah

Apa yang membuatku menutup telinga dengan nada?
Kalian terlalu banyak memuntahkan sampah
Semakin banyak tau, semakin kotor aku

Apa yang membuat aku mengunci rapat-rapat pintu sepanjang hari?
Basa-basi mereka itu itu saja sepanjang waktu
Basi

Apa yang membuat aku ketakutan?
Karena sendiri dan kesepian yang menjadi pilihan melahirkan kegelisahan baru
Bukannya tenang

Apa yang membuat aku menangis tertahan?
Ketika rindu
Ketika kehilangan
Ketika sakit dan membayangkan mati
Tentunya aku belum punya alasan yang kuat untuk membenarkan pilihanku untuk sendiri di sudut kamar
Diam
Menikmati nada
Tersenyum

Kiranya aku sedang mencari sebuah pembenaran
Yang terkadang terasa kupaksakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar