sajak mati mengutuk bumi
manakala duka paling nestapa
kau t0reh dengan pena darahmu
ini mungkin dendam yang terucapkan
kebekuan tak temukan jalan peluruhan
hisap seluruhku
lihat
lihat
dia ukir sajak dendam di dinding zaman yang tak perdulikan
ucap sinis sang pujangga
ah,apalah artinya...
mega tetaplah luas
bumi bukannya setapak
yang dendam hanya secuil dr seruah
meski yang pasti ini ungkapan jiwa
Beberapa tulisan berupa artikel bahasa, esai pertunjukan dan puisi yang saya tulis. Bukan tulisan yang cukup bagus, sehingga butuh komentar dari pembaca. Terimakasih telah berkunjung !
Rabu, 05 Agustus 2009
Antara Kita
nyatakah begitu rendah?
manakala aku sebagai lakon kakunya...?
benarkah begitu hina?
diantara kita bertiga,
siapakah yg paling salah?
kau...
dia...
atau aku...?
nyatakah begitu rendah?
aku resah,
tak kutemukan kata-kata indah untuk benarkannya....
manakala aku sebagai lakon kakunya...?
benarkah begitu hina?
diantara kita bertiga,
siapakah yg paling salah?
kau...
dia...
atau aku...?
nyatakah begitu rendah?
aku resah,
tak kutemukan kata-kata indah untuk benarkannya....
Langganan:
Postingan (Atom)